ADAB-ADAB TERHADAP ORANG TUA - BAG. 4



Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kamisarankan Anda untuk baca artikel sebelumnya:

ADAB-ADAB TERHADAP ORANG TUA - BAG. 1

ADAB-ADAB TERHADAP ORANG TUA - BAG. 2

-ADAB-ADAB TERHADAP ORANG TUA - BAG 3 https://amrainidakwahislam.blogspot.com/2021/03/adab-adab-terhadap-orang-tua-bag-3.html


11. Berbuat kebaikan kepada orang yang keduanya cintai.

Yaitu dengan cara menghormati para kerabat dan teman-teman ibu serta bapak kita. Karena ini juga merupakan bentuk Ihsan kepada kedua orang tua.

12. Tidak melakukan Safar atau perjalanan kecuali dengan izin keduanya.

Bahkan safar untuk jihad fisabilillah sekalipun.

 Shallallahu alaihi wasallam dan berkata: "Saya hendak ikut berjihad." Beliau lalu bersabda, "Apakah kamu masih memiliki kedua orang tua?" dia menjawab, "Ya, masih." Beliau bersabda, "Kepada keduanya lah kamu berjihad." (Muttafaq ‘Alaihi)

Terdapat seorang laki-laki yang datang kepada Rasulullah ﷺ dan berkata; aku datang membaiat engkau untuk berhijrah, dan aku telah meninggalkan kedua orang tuaku dalam keadaan menangis. Kemudian beliau berkata, “Kembalilah kepada mereka berdua dan buatlah mereka tertawa sebagaimana engkau membuat mereka menangis!” (HR. Abu Daud :2528).

Seorang laki-laki berhijrah kepada Rasulullah ﷺ dari Yaman dan berkata; apakah engkau memiliki seseorang di Yaman? Ia berkata; kedua orang tuaku. Beliau berkata, “Apakah mereka berdua mengizinkanmu?” Ia berkata; tidak. Beliau berkata, “Kembalilah kepada mereka berdua dan mintalah izin kepada mereka, apabila mereka mengizinkan maka berjihadlah dan jika tidak maka berbaktilah kepada mereka berdua!” (HR. Abu Daud: 2530).

Seorang laki-laki datang menghadap Rasulullah ﷺ lalu dia berkata, Aku baiat (berjanji setia) dengan Anda akan ikut hijrah dan jihad, karena aku mengingini pahala dari Allah.” Nabi ﷺ bertanya, “Apakah kedua orang tuamu masih hidup?” Jawab orang itu, “Bahkan keduanya masih hidup.” Nabi ﷺ bertanya lagi, “Apakah kamu mengharapkan pahala dari Allah?” Jawabnya, “Ya!” Sabda Nabi ﷺ, “Pulanglah kamu kepada kedua orang tuamu, lalu berbaktilah pada keduanya dengan sebaik-baiknya.” (HR. Muslim: 2549).

13. Menunjukkan rasa setia kepada keduanya.

Jika kedua orang tua meminta anaknya untuk melakukan sesuatu maka wajib bagi anak tersebut untuk mentaatinya dan tidak melanggar aturan tersebut kecuali dalam hal yang didalamnya terdapat maksiat kepada Allah. Karena sesungguhnya tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada Allah.

14. Tidak mendatangkan kemurkaan orang tua.

Dengan melakukan hal yang bisa menyulut kemarahan orang tua. Karena jika ia lakukan itu, dan orang tuanya melaknatnya, maka doa orang tua pasti akan terkabul.

Dari Abu Hurairah bahwa Nabi ﷺ bersabda, “Tiga doa yang akan dikabulkan, dan tidak diragukan padanya, yaitu: doa orang tua, doa orang yang bersafar, dan doa orang yang dizalimi.” (HR. Abu Daud: 1536)

15. Tidak memanggil kedua orang tua dengan nama mereka.

Maka jangan engkau katakan : “Wahai Huda” “Wahai Asma” (Huda dan Asma adalah nama bagi perempuan), jika ternyata itu nama ibumu!. Namun selayaknya engkau katakan : “Wahai Ibu” atau kepada ayah: “Wahai Ayah..” atau dsb.

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwasanya dia melihat dua orang laki-laki, maka ia pun berkata kepada salah satu di antara keduanya: “siapa yang berada di sisimu?” ia pun menjawab: “Ayahku”, lalu Abu Hurairah berkata: “Jangan engkau panggil dia dengan namanya, dan jangan engkau berjalan di depan mendahuluinya, dan janganlah engkau duduk sebelum ia telah duduk”.

16. Menghindari perkara yang merupakan bentuk durhaka, diantaranya:

Marah, menggerutu dan mengomel perkataan serta perbuatan orang tua, mengucapkan “ah”, menghina mereka, bersikap sombong dan tinggi hati, atau malu menganggap mereka sebagai orang tua setelah memiliki jabatan, nikmat dan kedudukan.

Dari Abu Dzarr radhiallahu’anhu bahwa dia mendengar Nabi ﷺ bersabda, “Tidaklah seorang mengaku (sebagai anak) dari bukan bapaknya padahal dia mengetahuinya melainkan telah kafir..” (Muttafaq ‘Alaihi).

Dari Abu Hurairah berkata, "Sesungguhnya Rasulullah ﷺ bersabda, "Janganlah kalian membenci bapak-bapak kalian, barangsiapa yang membenci bapaknya maka dia kafir."

Allah Subhanahu wa ta’aala berfirman:

“..Maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. (Al-Isra’: 23)

17. Tidak mencaci maki orang tua.

Karena hal tersebut merupakan dosa besar yang yang mengundang kemurkaan Allah serta azab-Nya. Rasulullah sallallahu alaihi wasallam telah bersabda: "Sesungguhnya termasuk dari dosa besar adalah seseorang melaknat kedua orang tuanya sendiri, " beliau ditanya, "Kenapa hal itu bisa terjadi wahai Rasulullah?" beliau menjawab, "Seseorang mencela (melaknat) ayah orang lain, kemudian orang tersebut membalas mencela ayah dan ibu orang yang pertama." (HR. Bukhari: 5973).


Bersambung pada artikel berikutnya... In syaa Allah


Komentar